SEVEN LAYERS OSI - Protokol Jaringan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيكُم
وَرَحمَةُ اللَّٰه وَبَرَكَاتُه
Alhamdulillaah, pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi mengenai Fungsi dari Protokol Jaringan, Kelebihan dan Kekurangan IPv4 dan IPv6. Simak penjelasannya!
1.
ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang
digunakan untuk memberikan kiriman pesan-pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai
dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection
lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui
respon-respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu
berlangsung.
Fungsi ICMP:
a.
Membantu proses error handling atau melaporkan
apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
b.
Membantu control procedure atau prosedur
pengaturan pada sebuah jaringan.
c.
Menyediakan pengendalian error dan pengendalian
arus pada network layer atau lapisan jaringan.
d.
Mendeteksi terjadinya error pada jaringan,
seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
2.
POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang
memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang
kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3:
a.
Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail
atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3
adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail
server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client dimana baru akan
ter-respon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka
yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
b.
Protokol POP3 berguna untuk mengambil e-mail
dari server dan menyimpan sementara di inbox masing-masing pemilik e-mail
sebelum didownload ke PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird,
Microsoft Outlook, Eudora, dan sebagainya. Protokol POP3 akan mempermudah user
untuk mengambil e-mail. User tidak perlu mengunjungi situs penyedia jasa
e-mail, cukup dengan menginstal aplikasi e-mail client seperti yang disebutkan
diatas maka kita dapat melakukannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah e-mail
yang kita miliki haruslah mendukung layanan protokol POP3.
c.
Pada penerimaan e-mail dengan menggunakan POP3,
digunakan suatu program yang dinamakan e-mail client. E-mail client berfungsi
untuk menerima e-mail – e-mail yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa contoh
e-mail client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan
masih banyak lagi yang lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP
(Simple Mail Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di mana
POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer server ke komputer client
(pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan e-mail dari komputer client
yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke komputer server
tujuan.
3.
SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk
melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara
elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah
untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP:
a.
Protokol yang digunakan untuk membantu user
mengirimkan surat elektronik/e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user
dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
b.
Prinsip dasar dari penggunaan SMTP adalah bahwa
terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung sementara e-mail,
sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima. Jadi, ketika user akan
mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh user akan
menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail server
untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail penerima
sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat e-mail yang
dituju dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah dikirimkan ke
alamat e-mail. Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP ini persis
seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita gunakan untuk
mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan sebagai sebuah
bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan surat, maka kita akan
memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan tukang pos akan
mengambil surat kita untuk dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu
kemudian dikirimkan ke alamat yang tertera pada surat tersebut.
4.
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang
berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung
protokol TCP/IP. Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP
juga bisa dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan
aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer
antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah
satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan
hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan
(upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client
adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah
FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang
berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah
FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori,
mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke
FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP:
a.
Melakukan transfer file antara komputer yang
terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal
sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang
tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian
peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman.
b.
FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam
pembagian file-file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt
menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system
antar host.
5.
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang
berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP
merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua
komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap
komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi
atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap
transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya
kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP
yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini
dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In
The Middle Attack.
Fungsi ARP:
a.
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik,
masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan,
kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah
router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan
membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP
Address atau Mac Address dengan kombinasi.
b.
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP
address yang ingin diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast Ethernet
dan semua Ethernet Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP Address
ini akan membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan
IP Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari seringnya permintaan
seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu. Misalnya,
jika suatu host dengan IP Address A mengirim paket ke host dengan IP Address B
pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC
Address untuk host dengan IP Address B. Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan
paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya).
IPv4 (Internet
Protokol v4) didefinisikan oleh The Internet Engineering Task
Force (IETF) adalah versi pertama protokol internet yang digunakan pada
tahun 1981, Menggunakan Versi 4 karena telah dilakukan 4 kali revisi pada
sistem ini, Protokol ini digunakan untuk melakukan komunikasi antar komputer. IPv4 ditetapkan dengan panjang 32 bit, IPv4 memungkingkan 232
IP yang berarti sekitar 4,294,967,296
Prokol komputer dapat terhubung ke internet.
Meskipun Alamat IPv4 cukup besar dalam jumlah 32 bit, tetapi alokasi dan
penggunaan tidak cukup efisien untuk menahan pertumbuhan lalu lintas internet.
Pertumbuhan masa depan internet dipetaruhkan, karena alokasi Ipv4 yang sangat
terbatas dan alokasi yang sudah hampir habis. Mengapa IPv6 bukan IPv5? Pada tahun
1980-an, IPv5 digunakan sebagai Protokol Percobaan dan sampai saat ini tidak
pernah digunakan, IPv5 biasanya disebut sebagai Protokol Streaming, jadi
Penerus Langsung dari IPv4
adalah IPv6.
IPv6 (Internet
Protokol v6) dikembangkan sejak tahun 1998, alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit sehingga alamat IP lebih
banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang
terhubung ke internet. Keuntungan digunakannya IPv6 karena menggunakan
128 bit, jadi IPv6 dapat menampung triliun alamat.
Berikut
ini Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6;
IPv4
|
IPv6
|
Panjang alamat 32 bit.
|
Panjang alamat 128 bit.
|
Konfigurasi secara manual atau DHCP
|
Bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPsec Opsional
|
Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan
|
Checksum termasuk pada Header
|
Checksum tidak masuk dalam Header
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk
menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer
|
ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation
secara multicast
|
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan
Internet Group Management protocol (IGMP)
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast
Listener Discovery (MLD)
|
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router,
menurunkan kinerja router
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan
harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280
byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
|
Kelebihan Ipv6 dan
sebagai solusi yang terdapat dalam IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan
implementasi, berikut ini kelebihan-kelebihan
menggunakan IPv6;
1. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat
IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang
lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone,
perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
2. Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
3. Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang
berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan
komunikasi end-to-end.
4. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan
proses kolaborasi/komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia
ke mesin dan sebaliknya.
Kesimpulan: IPv6 merupakan Pengembangan dari versi
sebelumnya yaitu IPv4, dan sebagai solusi akan keterbatasan alamat.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar